Why Jakarta’s serviced apartment sector holds strong long-term potential | Real Estate Asia
, Indonesia

Why Jakarta’s serviced apartment sector holds strong long-term potential

The sector has had notable growth in supply and demand since 2019.

 

According to data from Colliers, the average rental rate for serviced apartments in Jakarta experienced a slight adjustment in the non-CBD area due to a newly operational project offering promotional pricing. 

 

As a result, the average rental rate in the non-CBD area declined to IDR396,651/sq m/month, while the CBD area remained constant at IDR464,453/sq m/month, unchanged from the previous quarter.

 

Here’s more from Colliers:

 

Overall, we believe the serviced apartment sector holds strong long-term potential. Since the Covid-19 pandemic, Jakarta’s serviced apartment market has demonstrated notable performance growth in both supply and demand. The coexistence of long-stay and short-stay serviced apartments highlights the sector’s adaptability to accommodate a broad range of tenant needs. 

 

In addition, Indonesia’s prospects remain promising for several reasons: the country is expected to attract incremental inward foreign direct investment (FDI), which should drive corporate longstay demand, and there is a substantial potential demand base from the growing middle class.

 

Pasokan ritel Jakarta akan mencapai 5 juta meter persegi tahun ini

Tiga mal baru saat ini sedang dalam tahap konstruksi.

Jakarta akan mendapatkan lebih dari 1.800 kamar hotel mewah baru pada akhir tahun ini

Ini akan menjadi angka tertinggi selama tiga tahun ke depan.

Perkantoran Jakarta diperkirakan mencapai 76% pada akhir tahun

Tingkat okupansi rata-rata  perkantoran di CBD mencapai 74,7% pada Q1.

Jakarta akan menyaksikan lebih dari 9.300 unit hunian baru pada 2026

Hampir setengah dari unit ini akan selesai tahun ini.

Apa yang dapat dipelajari oleh pengembang properti dari Azabudai Hills di Jepang

Pengembangan senilai US$4 miliar ini bertujuan untuk menjadi pusat internasional bagi warga asing dan perusahaan modal ventura.

JLL: Pasokan ritel utama di Jakarta diperkirakan akan 'langka'

Meskipun ada mal baru yang akan dibuka pada paruh pertama 2024.