Destination Office menandai kembalinya bekerja normal | Real Estate Asia
, Singapore
649 views
Photo from Cushman & Wakefield

Destination Office menandai kembalinya bekerja normal

Kantor baru Cushman & Wakefield seluas 11.400 kaki persegi dengan suasana seperti bar terbaik di Singapura.

Membujuk tenaga kerja yang bekerja dari rumah untuk kembali ke kantor merupakan tantangan bagi banyak perusahaan, sehingga beberapa memberikan insentif seperti makanan gratis atau menerapkan aturan bekerja di kantor pada waktu-waktu tertentu secara bergantian. Pendekatan berbeda diambil oleh Cushman & Wakefield, yang merasa bahwa konsep baru untuk kantor, sebagai tempat orang ingin kembali dan bekerja harus diatur. Berawal dari itu, kemudian muncul dengan apa yang mereka sebut "destination office", yang terletak di Kawasan Pusat Bisnis Singapura.

Tanda pertama bahwa tempat kerja ini bukan kantor biasa dimulai di lobi lift, di mana tidak ada papan nama untuk perusahaan jasa real estat, dan juga tidak ada pintu. Sebaliknya, area penerima tamu terbuka ke pemandangan Singapura dan terasa mirip dengan lounge bisnis kelas satu, dengan kopi dan makanan, meja untuk para tamu duduk dan berbicara. Alasan mengapa ruangan ini terasa sangat mirip dengan salah satu bar terbaik di Singapura adalah karena dirancang oleh MSDO, tim yang sama  yang berada di belakang Manhattan Bar dan Atlas.

Berjalan dari ruang penerima tamu yang besar adalah area kerja yang memiliki meja dengan ketinggian yang dapat disesuaikan. Bukan hal yang aneh melihat satu orang duduk bekerja sementara orang di sebelahnya berdiri melakukan hal yang sama. Beberapa ruang pertemuan dirancang khusus tanpa pengaturan telekonferensi yang memungkinkan orang berkumpul dan berbicara. Bagian paling menarik dari kantor  ini adalah ruang tersembunyi di balik pintu cermin --- ruang Perpustakaan, di mana terletak meja komunal panjang dengan fitur kayu dan kulit, dan merupakan zona di mana orang dilarang bicara dan dapat bekerja dengan tenang, bebas dari gangguan .

“Inilah kantor  dimasa depan, di mana orang ingin berkolaborasi, belajar, dan berkreasi, dan juga diizinkan memiliki ruang yang tenang untuk bekerja. Kantor kami penuh dengan fasilitas. Tidak hanya memberikan nuansa yang ramah, tapi juga memiliki semua yang dibutuhkan karyawan untuk bekerja secara efektif,” Andrew Carmichael, Senior Director, Project & Development Services, Asia Pasifik di Cushman & Wakefield, mengatakan kepada Singapore Business Review.

Merancang destination office

Cushman & Wakefield memanfaatkan tim workplace internal mereka untuk memberi pengarahan kepada tim kreatif, tidak hanya tentang persyaratan perusahaan tetapi juga tentang bagaimana membayangkan kantor di masa depan.

Carmichael mengatakan empat visi utama mereka, yang pertama berpusat pada klien dan pekerja mereka, sementara yang lain berfokus pada menciptakan budaya berkinerja tinggi, serta mempromosikan keberlanjutan.

Dia mengatakan bahwa perusahaan harus "memiliki tujuan" karena di kantor Singapura saja mereka mengelola lebih dari 2.000 karyawan.

Cushman & Wakefield, melalui fasilitas dan cabangnya, C&W Services, telah memberanikan diri untuk menata ulang kantor di masa depan ketika mengubah kantornya di Chai Chee menjadi "laboratorium hidup". Kali ini, kata Carmichael, perusahaan membayangkan sebuah destination office, di mana klien dan karyawan, ketika ke ruangan, akan mendapat pengalaman akan adanya  keramahan, seperti ketika mereka berkunjung ke bar dan resort.

Kantor baru ini memiliki lingkungan yang sepenuhnya didukung teknologi yang memungkinkan konektivitas tanpa batas, memberi karyawan kebebasan bergerak sesuka mereka. Cushman & Wakefield juga memperbarui sistem pemesanan meja, yang dikembangkan dengan Indoor Finders, yang dapat digunakan karyawan untuk booking meja dan ruang pertemuan.

“Aplikasi workstation yang dapat dipesan adalah teknologi yang sederhana namun intuitif. Entah bagaimana aplikasi ini bisa mengetahui orang yang yang ingin diajak bekerja sama dengan user dan siapa yang sedang bersama timnya,” katanya.

Kantor seluas 11.400 kaki persegi dapat ditemukan di pengembangan terintegrasi CapitaSpring yang baru. Ini juga menyediakan fitur 101 titik kerja fungsional dan workstation untuk memenuhi tenaga kerja Cushman & Wakefield selama jam sibuk.

Perusahaan juga sengaja menjadikan setengah dari ruangnya untuk kolaborasi dengan adanya 17 ruang pertemuan dan bilik telepon, di atas ruang terbuka yang berukuran dua kali lebih besar dari ruang berkumpul yang dimiliki Cushman & Wakefield di kantor sebelumnya. Selain Perpustakaan, destination office juga dilengkapi dengan "Saloon", yang menyediakan kafe di mana karyawan bisa makan, bertemu, menjalin koneksi, dan bekerja.

“Jika Anda tidak ingin memesan meja, Anda dapat berada di pinggir di mana ada teknologi yang sangat sederhana,” kata Carmichael sembari mengatakan bahwa beberapa ruang berkumpul dirancang dengan sengaja tanpa  menyediakan teknologi apa pun, sementara  ruang yang lain menampilkan segala macam teknologi, di mana pekerja dapat dengan mudah  melakukan "plug and play."

Pasokan ritel Jakarta akan mencapai 5 juta meter persegi tahun ini

Tiga mal baru saat ini sedang dalam tahap konstruksi.

Jakarta akan mendapatkan lebih dari 1.800 kamar hotel mewah baru pada akhir tahun ini

Ini akan menjadi angka tertinggi selama tiga tahun ke depan.

Perkantoran Jakarta diperkirakan mencapai 76% pada akhir tahun

Tingkat okupansi rata-rata  perkantoran di CBD mencapai 74,7% pada Q1.

Jakarta akan menyaksikan lebih dari 9.300 unit hunian baru pada 2026

Hampir setengah dari unit ini akan selesai tahun ini.

Apa yang dapat dipelajari oleh pengembang properti dari Azabudai Hills di Jepang

Pengembangan senilai US$4 miliar ini bertujuan untuk menjadi pusat internasional bagi warga asing dan perusahaan modal ventura.

JLL: Pasokan ritel utama di Jakarta diperkirakan akan 'langka'

Meskipun ada mal baru yang akan dibuka pada paruh pertama 2024.