Apa yang diharapkan dari sektor properti hotel di Jakarta di tahun-tahun mendatang
Akan ada lebih banyak hotel bintang 3 yang diharapkan selesai pada 2024.
Karena kondisi pasar yang membaik, laporan Colliers mengatakan banyak proyek hotel telah melanjutkan konstruksi. Pasokan semua jenis hotel baru diperkirakan akan meningkat mulai 2023. Lokasinya didominasi di kawasan Jakarta Pusat, CBD, dan Jakarta Barat.
“Sedangkan dua hotel, Park Hyatt dan St Regis, dibuka pada 2022. Keduanya merupakan hotel bintang 5 yang terletak di dekat kawasan bisnis Jakarta. Dengan pasokan baru ini, total pasokan kamar kini mencapai 44.855 kamar,” kata laporan itu.
Lebih lanjut dari Colliers:
Diharapkan hotel bintang 4 dan bintang 5 akan mendapat pasokan baru pada 2023. Diperkirakan pasokan untuk kategori bintang 3 akan lebih banyak lagi pada 2024. Pasokan hotel bintang 3 mengalami penurunan antara 2020 dan 2022.
Hal ini sangat mungkin karena industri perhotelan mengalami penurunan di awal pandemi dan kehilangan banyak tamu. Akibatnya, pemilik hotel terpaksa menutup hotelnya karena tidak ada tamu dan kalah bersaing dengan hotel bintang 4 dan bintang 5.
Peningkatan jumlah kunjungan wisman berbanding lurus dengan peningkatan tingkat hunian hotel, seperti yang terlihat pada April hingga Juli 2022, setelah itu kunjungan wisman semakin fluktuatif meski tidak sedramatis bulan-bulan sebelumnya.
Meningkatnya jumlah aktivitas offline menjelang akhir tahun merupakan angin segar bagi pelaku bisnis perhotelan, terutama untuk aktivitas yang melibatkan banyak orang, seperti konser musik, konvensi, dan pameran. Meski acara tidak diadakan di hotel, hotel-hotel yang berlokasi di sekitar tempat-tempat itu menjadi lebih ramai karena banyak tamu yang memilih untuk menginap di dekatnya.
Selanjutnya, kegiatan seperti rapat, seminar, gathering dan lain sebagainya, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun korporasi semakin banyak diadakan di hotel-hotel. Menjelang persiapan G20, banyak kegiatan pra-G20 yang digelar di beberapa kota, salah satunya Jakarta. Kegiatan ini membawa kehidupan baru bagi industri perhotelan di Jakarta. Hal menarik lainnya adalah dengan longgarnya pembatasan sosial, dengan itu kapasitas penggunaan kamar bisa mencapai 80% atau lebih atau lebih. Alhasil, banyak pernikahan dengan rombongan besar yang mulai digelar di hotel.
Setelah jeda dua tahun, hotel akan menjadi tuan rumah perayaan Malam Tahun Baru. Sejak akhir Q3 2022, promosi acara Natal dan Tahun Baru gencar dilakukan. Para pelaku bisnis perhotelan semakin percaya diri dengan kondisi saat ini dalam artian penyebaran Covid-19 sudah mulai terkendali sehingga membuat segalanya lebih stabil.
Dari segi kinerja, okupansi bulanan meningkat sementara ADR menurun; namun secara keseluruhan kinerja 2022 mengalami peningkatan yang signifikan jika dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya. Penurunan ADR disebabkan oleh para manajemen hotel yang menawarkan diskon grup. Beberapa hotel terus memprioritaskan mengejar hunian daripada mengejar harga. Mengingat tren positif baru-baru ini, diharapkan para pelaku bisnis perhotelan akan mulai menaikkan tarif kamar di tahun-tahun mendatang untuk mengejar tarif dua tahun sebelumnya.