Berikut adalah pandangan singkat tentang kinerja Q3 real estat Indonesia
Investasi data center banyak yang masuk ke daerah CBD.
Sektor hotel dan ritel Indonesia mengalami pemulihan yang kuat di Q3 karena pembatasan perjalanan ke luar negeri dicabut. Demikian pula, perumahan, logistik, dan pusat data juga mencatat kinerja yang kuat berdasarkan laporan Colliers.
“Sementara itu, pengembang menghadapi kenaikan biaya konstruksi dan pinjaman karena Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga dua kali pada kuartal ini untuk mengendalikan inflasi,” tambah laporan itu.
Lebih lanjut dari Colliers:
Pasar kantor tetap lemah sementara para pekerja telah kembali ke kantor, menghasilkan permintaan penyewaan ruang yang lebih besar.
Investasi di pusat data mengalir dari koridor industri timur ke proyek-proyek baru yang dimulai di kawasan CBD, pinggiran CBD, dan Jakarta Barat.
Permintaan apartemen tetap lemah tetapi hotel dan serviced apartment berkinerja lebih baik dengan pembangunan hotel baru yang sedang berlangsung di tempat-tempat wisata.
Ritel sedang bangkit kembali, terutama untuk gerai F&B, peritel cepat, dan FMCG dengan meningkatnya permintaan akan toko freestanding.
Prediksi
Sementara para pengembang berusaha mengatasi kenaikan biaya konstruksi dan pinjaman kepada konsumen yang dapat meredam pasar properti, sejumlah faktor akan mendorong aktivitas lintas segmen. Kami berharap pemilihan lokasi pusat data menjadi lebih beragam dan mencakup lokasi di pusat kota Jakarta, selatan dan barat.
Di sektor perkantoran, perusahaan memanfaatkan sewa dasar berkisar antara 30% - 50% lebih rendah dari tarif pra-Covid karena tren beralih dari pekerjaan hybrid ke pekerjaan berbasis kantor.
Peningkatan di segmen apartemen akan tetap lemah sampai proyek baru yang ditujukan untuk pekerja manajemen menengah ke bawah muncul di lokasi yang baik. Segmen hotel dan perhotelan akan terus pulih seiring dengan semakin meningkatnya segmen pariwisata, rekreasi, dan MICE.
Pandangan ahli
Berharap untuk melihat lebih banyak tekanan kepada peminjam dengan pinjaman gagal bayar. Investor akan lebih berhati-hati, mencari pandangan investasi yang lebih cepat.