Dari mana datangnya pasokan lahan industri baru di Indonesia? | Real Estate Asia
, Indonesia
336 views

Dari mana datangnya pasokan lahan industri baru di Indonesia?

Daerah yang baru dikembangkan akan menjadi sumber utama.

Beberapa daerah mempercepat pengembangan properti mentah menjadi lahan siap bangun pada 2022, menurut laporan Colliers baru-baru ini. Analis mencatat total 74 hektare lahan yang disiapkan pada 2022 di bagian timur Jabodetabek, meliputi Bekasi dan Karawang.

Sedangkan di wilayah barat, khususnya di Serang, dua kawasan industri masih mengembangkan lahan seluas 300 hektare menjadi kawasan siap bangun. Ini dimulai pada 2022 dan masih berlangsung. Di selatan, karena Bogor tidak lagi dikembangkan sebagai kawasan industri, pembangunan kini dipusatkan di Sukabumi. Kawasan Industri Cikembar Sukabumi yang baru masih dalam tahap perencanaan.

Lebih lanjut dari Colliers:

Di seluruh wilayah barat, timur, dan selatan Jabodetabek, ada banyak proposal untuk mendirikan kawasan industri baru. Inisiatif-inisiatif pembangunan yang patut diperhatikan sedang berlangsung di barat, sekitar Serang, serta di timur, khususnya di Karawang dan Subang, bersama dengan Sukabumi di selatan.

Meski pasar industri secara keseluruhan diproyeksikan akan mengalami peningkatan pasokan lahan di masa mendatang, hal ini kemungkinan baru akan terjadi setelah ekonomi memperoleh momentum dan dampak pandemi Covid dapat diatasi. Upaya konstruksi untuk mengubah lahan yang belum dikembangkan menjadi petak operasional masih berlangsung di kawasan industri yang sedang berkembang.

Selain itu, kawasan industri baru saat ini sedang dalam proses membangun infrastruktur yang diperlukan di dalam lokasi mereka, dan kami mengantisipasi bahwa upaya ini akan terwujud dalam waktu dekat.

Bekasi yang memiliki permintaan tinggi untuk lokasi industri menghadapi kekurangan lahan yang tersedia, yang menyebabkan pergeseran lokasi ekspansi ke daerah terdekat yang dekat dengan pelabuhan masa depan di wilayah Patimban Subang. Subang sendiri mengalami perkembangan pesat, dengan diluncurkannya dua kawasan industri: Taifa Industrial Estate (94 hektar) dan Subang Smartpolitan, yang dikembangkan oleh Suryacipta Swadaya, perusahaan yang sama yang mengembangkan KI Suryacipta di Karawang.

Selain itu, Subang sedang menyaksikan pengembangan dua kawasan industri lagi, yaitu Kawasan Industri Grand Rebana dan Kawasan Industri Patimban. Pendirian Pelabuhan Patimban yang baru telah memacu pertumbuhan wilayah tersebut, memposisikannya sebagai pusat industri yang sedang berkembang.

Khususnya, Purwakarta juga memperkenalkan kawasan baru bernama Jatiluhur Industrial Smart City seluas 1.200 hektar. Dikembangkan oleh Wings Group, kawasan ini akan melengkapi kegiatan industri yang sudah ada dengan didukung oleh berbagai zona operasional.

MQDC melihat meningkatnya minat investor terhadap hunian mewah ramah lingkungan

The Forestias di Bangkok menghadirkan berbagai fasilitas dalam satu tata ruang terpusat.

Berikut Ini adalah 3 kelompok ekspatriat yang menggerakkan pasar sewa residensial Hong Kong

Cari tahu ekspatriat mana yang memiliki anggaran terbesar untuk sewa bulanan.

Negara mana yang memimpin investasi hotel di Asia Pasifik pada paruh pertama 2025

Lebih dari 80% dari total investasi hotel senilai US$4,7 miliar di kawasan ini hanya berasal dari lima negara.

Rumah tangga yang makin kecil memicu krisis perumahan di Asia-Pasifik

Pembangunan yang lebih cepat dan perluasan pasar sewa bisa menjadi solusi untuk masalah ini.

Volume transaksi perkantoran di Seoul pada kuartal II tumbuh 1,5 kali lebih tinggi dibanding level 2024

Total volume investasi mencapai KRW5,8 triliun atau setara USD4,2 miliar.

Merek mewah dan wellness mendorong meningkatnya permintaan ruko di Singapura

Bangunan-bangunan ini memungkinkan penyewa mengekspresikan kisah mereka dengan cara yang tak bisa dilakukan gedung konvensional.

Pasokan ritel Jakarta akan mencapai 5 juta meter persegi tahun ini

Tiga mal baru saat ini sedang dalam tahap konstruksi.

Jakarta akan mendapatkan lebih dari 1.800 kamar hotel mewah baru pada akhir tahun ini

Ini akan menjadi angka tertinggi selama tiga tahun ke depan.

Perkantoran Jakarta diperkirakan mencapai 76% pada akhir tahun

Tingkat okupansi rata-rata  perkantoran di CBD mencapai 74,7% pada Q1.