Jakarta akhirnya menghentikan kurangnya pasokan kantor baru selama setahun
Bangunan seluas 47.439 m2 selesai pada Q3 setelah satu tahun tanpa pasokan baru.
Rajawali Place, dengan luas total 47.439 m2, menjadi stok perkantoran Grade A CBD Jakarta pada 3Q22. Menurut JLL, ini adalah bangunan baru pertama yang selesai dibangun setelah setahun penuh tanpa pasokan baru. Penambahan ini mendongkrak total stok pasar perkantoran Grade A di kawasan CBD menjadi sekitar 3.480.000 m2.
Lebih lanjut dari JLL:
Mori Building, Thamrin Nine Tower 1 (Autograph), dan Thamrin Nine Tower 2 (Luminary) adalah tiga proyek yang diharapkan selesai pada akhir 2022. Sementara Mori Building seluas sekitar 90.000 m2 terletak di kawasan Sudirman, Thamrin Nine Tower seluas sekitar 134.000 m2 berlokasi di kawasan Thamrin. Penyelesaian ketiga proyek tersebut diharapkan dapat semakin menekan tingkat okupansi.
Tingkat kekosongan sedikit meningkat karena pasokan baru
Permintaan bersih positif tercatat sekitar 11.000 meter persegi. Peningkatan terbesar diidentifikasi berasal dari lembaga keuangan dan sektor terkait pemerintah.
Selain sektor-sektor tersebut, sekitar 15% penyerapan di kawasan CBD tercatat berasal dari beberapa perusahaan berbasis teknologi. Selain itu, sektor terkait energi juga aktif mencari ruang.
Sewa terus menurun
Meskipun sewa keseluruhan terus menurun sekitar -2,2% q-o-q dan -9,6% y-o-y karena permintaan hunian yang terbatas, persaingan untuk tenant di pasar perkantoran Grade A tetap ada.
Harga sewa yang terjangkau telah menjadi faktor penting untuk menangkap permintaan. Tren penurunan harga sewa terus berlanjut sejak pertengahan 2015; itu adalah respons pasar terhadap tingkat kekosongan yang meningkat dan pasokan baru yang meningkat.
Outlook: Tekanan pasar kemungkinan akan berlanjut hingga kuartal yang tersisa
Tekanan pasar diantisipasi akan tetap ada, dengan sejumlah besar pemilik tanah menghadapi tingkat kekosongan yang tinggi karena tren perampingan yang terus berlanjut dan pasokan besar-besaran yang akan datang.
Penurunan harga sewa diperkirakan akan berlanjut dari 4Q22 hingga sembilan bulan berikutnya di 2023 karena permintaan tetap terbatas dan tingkat kekosongan yang tinggi tetap ada.
Catatan: Jakarta Office mengacu pada pasar perkantoran CBD Grade A Jakarta.