Mengapa sektor perhotelan di Jakarta diperkirakan akan memiliki kinerja yang lesu di Q4 | Real Estate Asia
, Indonesia

Mengapa sektor perhotelan di Jakarta diperkirakan akan memiliki kinerja yang lesu di Q4

Sektor ini tidak akan pulih hingga Q2 2024.

Q3 2023 dapat dikatakan sebagai periode puncak bagi hotel, khususnya di Jakarta. Menurut Colliers, acara offline berjalan optimal dan dijadwalkan sebelum musim kampanye pemilu, dan aktivitas pemerintah juga meningkat menjelang akhir tahun. Oleh karena itu, pada kuartal keempat diperkirakan akan terjadi lonjakan aktivitas terkait pemilu presiden, baik dari partai politik maupun pemangku kepentingan terkait lainnya.

Berikut selengkapnya dari Colliers:

Pada Q4 2023, kinerja hotel diperkirakan akan mengalami penurunan. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, akhir tahun biasanya menandai periode berkurangnya aktivitas bisnis. Kedua, pemilihan presiden yang akan datang diperkirakan akan berdampak pada dinamika bisnis. Meskipun kegiatan-kegiatan tertentu yang berhubungan dengan pemerintah, khususnya di sektor MICE, diperkirakan akan terus berlanjut, kegiatan-kegiatan perusahaan kemungkinan akan berkurang pada pertengahan Desember, bertepatan dengan dimulainya liburan Natal dan Tahun Baru.

Memasuki 2024, kinerja hotel di Jakarta diperkirakan akan pulih pada kuartal kedua. Beberapa faktor memengaruhi perkiraan kenaikan ini. Pertama, awal tahun biasanya mengalami perlambatan bisnis, yang kali ini diperburuk oleh ketidakpastian seputar hasill pemilu.

Pengenalan presiden baru dan kebijakan terkait mendorong pendekatan “wait and see” di kalangan dunia usaha. Namun, perlu dicatat bahwa jika pemilu putaran kedua diperlukan, antisipasi pemulihan bisnis mungkin akan tertunda. Selain itu, bulan puasa dan libur Idul Fitri yang jatuh pada Q1 2024 diperkirakan akan membatasi aktivitas bisnis secara signifikan.

Mendekati akhir 2023, terlihat bahwa tren kinerja hotel secara keseluruhan masih relatif positif. Meskipun demikian, penurunan bisnis hotel diperkirakan akan terjadi pada awal 2024, karena masih lesunya operasional bisnis dan pengaruh pemilihan presiden, khususnya di wilayah Jakarta.

Selain itu, kemungkinan adanya presiden baru dan peluncuran kebijakan baru menimbulkan unsur ketidakpastian dalam lanskap bisnis.

Apa yang dapat dipelajari oleh pengembang properti dari Azabudai Hills di Jepang

Pengembangan senilai US$4 miliar ini bertujuan untuk menjadi pusat internasional bagi warga asing dan perusahaan modal ventura.

AIRSIDE tempat eco-haven baru yang menonjolkan urban farm dan smart bike parking

Properti komersial ini menyediakan hasil panen dari pertaniannya kepada penyewanya.

Gedung perkantoran tua mengadopsi sistem protokol terbuka untuk manajemen energi

Para ahli juga berpendapat penggunaan sistem manajemen gedung lebih berpeluang untuk menghemat energi.

Perusahaan self-storage semakin booming di tenga industri layanan dan fasilitas tambahan yang berkembang

Di Singapura, StorHub telah memperkenalkan pemesanan online untuk ruang penyimpanan berbagai ukuran.

Pasokan kumulatif kantor di Jakarta CBD kini mencapai 7,4 juta meter persegi

Pasokan juga diperkirakan akan meningkat secara signifikan di luar CBD.

Serviced apartments mendominasi pasokan hotel baru di Jakarta pada 2023

Lebih dari 70% kamar baru yang masuk pasar berasal dari serviced apartments.

Filinvest’s New Clark City menampilkan wajah baru dari pembangunan berkelanjutan

Pengembang berbasis Filipina itu mendefinisikan ulang keberlanjutan dari ruang hijau dan komponen daur ulang hingga Eco-Tech-Ture dan pabrik baterai kendaraan listrik.