Sewa apartemen Jakarta naik 1-3% dalam tiga tahun ke depan
Persaingan akan semakin ketat karena semakin banyak proyek baru yang masuk ke pasar.
Menurut laporan Colliers, sewa serviced apartment secara keseluruhan di Jakarta telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan sejak Q2 2022, hal ini dibuktikan dengan peningkatan permintaan sewa dan peningkatan tingkat hunian beberapa serviced apartment.
Hal tersebut terutama disebabkan oleh pelonggaran kebijakan masuk serta tindakan pencegahan post-entry di masa COVID dan karantina. Namun, tambahan pasokan dari proyek baru telah mengakibatkan penurunan okupansi secara keseluruhan sebesar 1,5% QOQ menjadi 59,8%.
Lebih lanjut dari Colliers:
Ke depan, dengan beberapa proyek yang sedang berjalan dalam tiga tahun ke depan, persaingan yang tinggi di pasar serviced apartment akan diantisipasi, yang dari perspektif konsumen itu adalah hal yang positif. Permintaan, terutama dari ekspatriat, akan kembali ke pasar, karena perusahaan multinasional tidak akan berhenti beroperasi dan akan terus mengirimkan karyawan-karyawannya dalam upaya untuk tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan. Tantangan bagi perusahaan adalah menemukan fasilitas untuk staf mereka yang berkualitas sementara fasilitas itu masih masuk dalam anggaran mereka.
Sementara pasar belum sepenuhnya pulih, harga sewa untuk semua serviced apartment di Jakarta tetap stabil, rata-rata Rp402.324/m2/bulan dan Rp368.826/m2/bulan di CBD dan Jakarta Selatan (termasuk non-daerah utama)..
Kami berharap akan ada penyesuaian tarif sewa mengingat suasana bisnis yang lebih kondusif menyusul penurunan kasus COVID-19. Di sisi lain, kami juga menyadari bahwa persaingan akan semakin ketat dengan semakin banyaknya proyek baru yang masuk ke pasar. Akibatnya, kenaikan akan dibatasi dalam kisaran 1% hingga 3% dalam tiga tahun ke depan.