Sewa kantor Grade A di Jakarta turun 2,4% di Q2
Secara tahunan, sewa turun 9,6%.
Sewa kantor Grade A di CBD Jakarta turun sekitar -2,4% q-o-q. Menurut laporan JLL, dengan melihat pasar yang menguntungkan penyewa, pemilik bangunan dengan tingkat hunian lebih rendah masih bersedia menawarkan harga sewa yang kompetitif.
Sewa turun sekitar 9,6% y-o-y karena permintaan yang terbatas sehingga harga sewa diperkirakan juga akan turun lebih jauh.
Lebih banyak dari JLL:
Tingkat serapan Grade A tercatat sekitar -5.000 m2 di 2Q22. Beberapa sewa masih dapat diidentifikasi meskipun rata-rata menurun karena tekanan dari pasar dan perubahan strategi tempat kerja.
Perusahaan di sektor otomotif, energi dan kesehatan tercatat menyewa ruang di 2Q22.
Empat kuartal berturut-turut tidak ada pasokan baru pada 2Q22
Tidak ada gedung perkantoran Grade A baru yang selesai di kuartal tersebut. Situasi di 2Q22 menandai satu tahun tanpa penambahan pasokan baru di CBD Jakarta.
Empat proyek masih diharapkan akan beroperasi penuh pada akhir 2022: Rajawali Place, Mori Building, Thamrin Nine Tower 1 (Autograph) dan Tower 2 (Luminary).
Outlook: Tekanan pasar kemungkinan berlanjut
Flight-to-quality tetap menjadi tema sentral. Namun, persyaratan area mungkin akan menuntut luas yang lebih kecil karena adanya tren perampingan yang terus berlanjut. Pertanyaan untuk bangunan hijau mungkin muncul dari MNC untuk mendukung tujuan keberlanjutan perusahaan mereka.
Karena pasokan baru dan permintaan yang terbatas, tekanan pasar kemungkinan berlanjut; sewa yang jatuh diperkirakan akan berlanjut pada paruh berikutnya di 2022.
Note: Jakarta Office refers to Jakarta's CBD Grade A office market.