Smart Home dengan Desain Minimalis ala Jepang Menjadi Tren di Manila | Real Estate Asia
, Philippines
372 views

Smart Home dengan Desain Minimalis ala Jepang Menjadi Tren di Manila

Memadukan elemen fungsionalitas dan kesederhanaan Jepang, Tokyo Grand Renovation menjadi terkenal karena mewujudkan rumah sebagai ruang kantor siap pakai

Pada saat puncak pandemi, banyak yang mencari rumah baru yang sekaligus dapat berfungsi sebagai tempat bekerja dan beraktivitas. Sisi lain dari fenomena ini adalah mereka juga memilih untuk merenovasi rumah dan apartemen, baik untuk beradaptasi dengan gaya hidup yang lebih aman atau hanya untuk memberikan tampilan baru pada ruang mereka.

Di antara banyak perusahaan desain interior di Manila adalah Tokyo Grand Renovation (TGR), anak perusahaan dari Hikarinobe, Jepang. Tidak hanya keinginan klien yang bergeser dari sekedar memiliki lebih banyak ruang untuk beristirahat, tetapi permintaan khusus seperti memiliki smart home atau ruang kantor kini juga menjadi prioritas utama bagi banyak orang.

“Kami melihat beberapa perubahan dari klien kami, sebagian besar tentang tindakan pencegahan seperti lebih sedikit sentuhan dan kontaminasi, sehingga tidak dapat tertular Covid-19,” ungkap Lead Interior Designer TGR, Ken Ferolino, kepada Real Estate Asia dalam wawancara eksklusif.

“Klien kami biasanya akan meminta perangkat smart home, desain smart home, atau bertanya apakah kami dapat mengintegrasikan smart technology ke ruang interior. Kami bisa, dan kami sudah melakukannya. Smart technology sangat dibutuhkan saat ini dalam hal desain dan konstruksi interior,” tambahnya.

Salah satu proyek luxury mereka adalah mendesain penthouse di Grand Hyatt Residences di Bonifacio Global City di Manila.

Permintaan klien mereka adalah untuk mengintegrasikan detil Eropa ke dalam desain sambil tetap membuatnya sederhana. TGR mengintegrasikan tema neoklasik dengan mengimpor chandelier atau tempat lilin dan berfokus pada setiap sudut dengan setiap detil yang mereka bisa terapkan dari langit-langit hingga lemari.

“Untuk proyek Grand Hyatt pertama kami adalah apartemen penthouse yang terletak di BGC di mana brief atau permintaan dari klien adalah ruangan dengan suasana Eropa dengan tetap menjaga kesederhanaan. Jadi pertanyaan bagi kami adalah bagaimana kami bisa mempertahankan kesederhanaan dengan gaya desain Eropa ini?” ujarnya.

“Nuansa Neoklasik dihadirkan. Oleh karena itu kemudian kami mengimpor chandelier dan memasangnya di setiap ruangan untuk memberikan tekstur pencahayaan yang hangat, menciptakan kedalaman dan suasana pada ruang interior. Pada dasarnya, proyek desain interior penthouse di Grand Hyatt adalah contoh bahwa meskipun TGR mewujudkan filosofi kesederhanaan Jepang, kami juga dapat mempelajari gaya desain lainnya,” tambahnya.

Proyek lain yang lebih baru  di Grand Hyatt Residences yang dibuat oleh TGR, yaitu pembuatan Home Studio di mana mereka memasang dinding kedap suara dan mendesain ruangan yang lebih nyaman agar sesuai dengan klien mereka.

Mereka mengubah unit seluas 80 meter persegi ini menjadi studio fungsional dan kamar tidur yang dimaksimalkan untuk memungkinkan klien produser musik mereka dapat bekerja dari rumah dengan penuh gaya.

Dalam proyek lainnya, mereka diminta mendesain kamar bergaya Zen minimalis. Ferolino mengatakan bahwa mereka menggabungkan filosofi desain yang berbeda untuk ruang di Kroma Tower ini untuk menjaga unsur kemewahan tetap tertanam dengan kesederhanaan yang diinginkan oleh klien.

Untuk melakukan ini, mereka berfokus pada pemilihan bahan yang digunakan dalam perabotan dan dengan hati-hati merencanakan penempatannya di dalam ruangan.

“Kami ditugaskan untuk menciptakan ruang di mana tradisional bertemu dengan gaya modern dan kontemporer. Tantangan lain bagi kami dalam proyek Kroma Tower ini adalah memiliki desain Jepang modern yang terkait dengan filosofi desain Jepang dan gaya Zen,” katanya.

“Ada kemewahan dalam konsep minimalis jika memilih material yang tepat dan meletakkan barang yang tepat di tempat yang tepat. Highlight dari proyek ini adalah kamar tidur. Di sini, ada area tempat tidur yang ditinggikan berdekatan dengan working station. Area ini paling disukai oleh klien kami,” tambahnya.

Dengan tim desainer interior muda, TGR mengikuti tren ruang minimalis namun tetap fungsional. Mereka tidak hanya menggunakan alat dan material asal Jepang selama konstruksi, tetapi karyawan mereka juga dilatih di Jepang untuk menerapkan praktik tradisional terbaik dalam desain rumah di Manila.

Gaya Jepang

TGR awalnya dibuka sebagai store yang menawarkan Happy Wash-U, toilet dengan sensor, bidet built-in, dan fungsi lainnya yang merupakan favorit turis. Setelah mengumpulkan penjualan yang tinggi dan menyadari adanya kesenjangan dalam pembangunan rumah di Filipina, TGR memutuskan untuk melakukan opening pada tahun 2012 sebagai perusahaan desain interior full-service.

“Ketika kami datang ke Filipina sekitar tahun 2012 atau 2013, kegiatan pertama yang kami lakukan sebagai TGR adalah menjual Happy Wash-U yang merupakan konsep toilet dengan bidet. Kami fokus pada penjualan, lalu datanglah tahun 2015 ketika kami kembali untuk memulai bisnis pembuatan desain interior yang awalnya dilakukan rekan-rekan perusahaan Jepang kami di Jepang,” ungkap Marketing Manager TGR, Masahiro Kato.

“Kami melihat bahwa ada peluang dan kemungkinan untuk menyediakan layanan desain interior dan bangunan kami di Filipina. Kami juga menemukan hal yang umum di Filipina ketika desainer interior dan konstruktor itu terpisah. Jadi, kami berpikir, bagaimana jika kami menyediakan operasi all-in-one, mulai dari desain interior hingga konstruksi yang dikelola oleh kami?” tambahnya.

Sebagai anak perusahaan Hikarinobe, TGR juga menerapkan praktik yang sama yang dilakukan oleh rekan-rekan mereka di Jepang. Mereka dapat mengatur perumahan sementara  untuk klien, menyediakan one-stop service untuk semua kebutuhan konstruksi, dan mereka juga menggunakan material yang berasal dari Jepang untuk membuat ruang mereka lebih otentik dan sesuai dengan brief  atau permintaan klien.

“Perusahaan induk kami Hikarinobe beroperasi sebagai one-stop service di Jepang. Dari membeli, merenovasi, menyediakan perumahan sementara saat properti Anda sedang dibangun, hingga mengatur barang-barang Anda untuk dipindahkan dari dan ke properti Anda. Hal ini bisa menjadi proses paling nyaman yang bisa Anda bayangkan,” ungkap Media Representative Celina Guinoo.

“Kami juga menggunakan produk Jepang dalam proyek kami. Dalam hal konstruksi, kami menggunakan perkakas listrik Jepang yang memberikan hasil akhir yang jauh lebih cepat dan berkualitas lebih tinggi untuk rumah dan desain. Kami juga sangat mempromosikan penggunaan wallpaper Sangetsu, sebuah perusahaan wallpaper Jepang yang terkenal, meskipun tidak populer di Filipina,” tambahnya.

'New Normal' Dining

Juga dikenal sebagai desainer restoran dan kafe, TGR mampu beradaptasi dengan 'new normal' melalui pengalamannya melakukan al fresco atau area terbuka sebelum pandemi.

Salah satu proyek mereka yang lebih dikenal adalah merancang cabang UCC Clockwork, bagian dari kedai kopi terkenal yang memiliki nama sama dengan yang ada di Jepang.

Ferolino mengatakan bahwa dalam proyek UCC Clockwork terbaru mereka yang berlokasi di Nuvali, mereka fokus untuk melayani generasi muda. Dengan ini, muncul area terbuka yang ternyata menjadi lebih tepat karena Manila saat ini mewajibkan semua restoran dan kafe yang ingin beroperasi untuk memiliki area makan terbuka, guna mematuhi protokol kesehatan.

“UCC Clockwork sedikit berbeda dari UCC biasa. Ia mencerminkan generasi yang terus berkembang. Ini juga dirancang untuk mengakomodasi generasi muda, serta dimaksudkan untuk lebih friendly dan memiliki nuansa yang lebih muda. Terletak di Nuvali, UCC Clockwork sedang dalam pengembangan multi fungsi  yang melayani kegiatan baik  didalam maupun diluar ruang,” kata Ferolino.

Highlight dari proyek ini adalah al fresco dining. Jadi, bisa dikatakan bahwa kita siap menghadapi pandemi ini. Protokol mengharuskan semua tempat indoor ditutup, dan hanya outdoor dining yang dapat menampung pelanggan,” tambahnya.

TGR mengatakan bahwa selain memiliki cabang UCC yang akan datang di Davao, Bacolod, dan Iloilo, rencana ekspansi juga direncanakan untuk Mega Manila. Perusahaan berharap untuk melanjutkan semua ini ketika pembatasan dilonggarkan.

Photos courtesy of Tokyo Grand Renovation.

(L-R: Lead interior designer Ken Ferolino, Media Representative Celina Guinoo, and Marketing Manager Masahiro Kato)

(Interviewed by Fidea Encarnacion)

Apa yang dapat dipelajari oleh pengembang properti dari Azabudai Hills di Jepang

Pengembangan senilai US$4 miliar ini bertujuan untuk menjadi pusat internasional bagi warga asing dan perusahaan modal ventura.

AIRSIDE tempat eco-haven baru yang menonjolkan urban farm dan smart bike parking

Properti komersial ini menyediakan hasil panen dari pertaniannya kepada penyewanya.

Gedung perkantoran tua mengadopsi sistem protokol terbuka untuk manajemen energi

Para ahli juga berpendapat penggunaan sistem manajemen gedung lebih berpeluang untuk menghemat energi.

Perusahaan self-storage semakin booming di tenga industri layanan dan fasilitas tambahan yang berkembang

Di Singapura, StorHub telah memperkenalkan pemesanan online untuk ruang penyimpanan berbagai ukuran.

Pasokan kumulatif kantor di Jakarta CBD kini mencapai 7,4 juta meter persegi

Pasokan juga diperkirakan akan meningkat secara signifikan di luar CBD.

Serviced apartments mendominasi pasokan hotel baru di Jakarta pada 2023

Lebih dari 70% kamar baru yang masuk pasar berasal dari serviced apartments.

Filinvest’s New Clark City menampilkan wajah baru dari pembangunan berkelanjutan

Pengembang berbasis Filipina itu mendefinisikan ulang keberlanjutan dari ruang hijau dan komponen daur ulang hingga Eco-Tech-Ture dan pabrik baterai kendaraan listrik.