Tren utama di pasar ruang kantor fleksibel Jakarta | Real Estate Asia
, Indonesia
176 views

Tren utama di pasar ruang kantor fleksibel Jakarta

Kantor flex menyumbang 5,2% dari total ruang di Sudirman CBD pada Q1.

Ruang kantor yang fleksibel semakin populer, akibat dari perubahan budaya kerja selama pandemi. Oleh karena perusahaan beralih ke pengaturan kerja hybrid dan transformasi digital yang semakin cepat, ruang fleksibel telah menjadi bagian dari kenormalan baru.

Menurut JLL, fitur “fleksibel” yang ditawarkan, misalnya, sewa jangka pendek, kemudahan penggunaan, ekosistem start-up, dll. Tren yang sama juga terlihat di SCBD (Sudirman Central Business District), Jakarta.

Keterangan lebih lanjut dari JLL:

SCBD adalah salah satu pusat “segitiga emas” Jakarta yang menjadi aglomerasi kegiatan ekonomi nasional.

Separuh dari 16 gedung perkantoran di kawasan SCBD telah disewakan setidaknya kepada satu operator ruang fleksibel, baik untuk private office maupun sharing office atau co working desk. Per 1Q22, terdapat 12 operator ruang fleksibel yang menempati area seluas 25.000 m2 atau sekitar 5,2% dari total ruang yang disewa di gedung perkantoran SCBD Grade A tersebut. Area yang dikelola oleh operator ruang fleksibel berkisar dari 85 m2 hingga 7.200 m2 dalam satu gedung.

Apakah ada karakteristik yang menonjol?

Ke-12 operator flex-space di SCBD memiliki tenant yang beragam. Setiap pengguna memiliki permintaan berdasarkan gaya kerja dan model bisnis masing-masing dan menciptakan kebutuhan ruang kerja bersama yang berbeda. Operator telah menyesuaikan dengan kebutuhan penyewa. Mereka menyediakan alokasi antara sharing/dedicated desk (“hot desk”) dan serviced/private office, mulai dari 1:3 hingga 1:15 (1 kursi “hot desk” untuk 15 kursi serviced/private office), serta sebagai ruang serviced/private office tanpa “hot desk”.

Sebagian besar harga ruang fleksibel tergantung pada fasilitas dan fasilitas yang diminta oleh penyewa kantor atau pengguna ruang kerja sendiri. Oleh karena itu, operator menawarkan kisaran harga yang sesuai dengan dinamika penawaran-permintaan. Harga untuk meja sharing/dedicated, yang disebut “hot desks”, berkisar antara Rp 750.000 hingga Rp 3.000.000 (USD 52 hingga USD 210) per kursi per bulan pada awal tahun 2022. Sedangkan untuk serviced/private office, harganya berkisar dari Rp 1.950.000 hingga Rp 6.000.000 (USD 136 hingga USD 420) per kursi per bulan (belum termasuk pajak).

Ruang fleksibel sebagai tempat kerja saat ini

Ruang fleksibel memengaruhi perspektif tempat kerja di seluruh dunia. Banyak perusahaan multinasional mulai menyesuaikan budaya tempat kerja mereka, dipengaruhi oleh tuntutan tren dan spesifikasi yang muncul. Tren SCBD menunjukkan bahwa serviced/private office masih merupakan bentuk ruang fleksibel yang disukai, dengan teknologi dan start-up digital menjadi pendorong utama tempat kerja saat ini.

Follow the link for more news on

Apa yang dapat dipelajari oleh pengembang properti dari Azabudai Hills di Jepang

Pengembangan senilai US$4 miliar ini bertujuan untuk menjadi pusat internasional bagi warga asing dan perusahaan modal ventura.

AIRSIDE tempat eco-haven baru yang menonjolkan urban farm dan smart bike parking

Properti komersial ini menyediakan hasil panen dari pertaniannya kepada penyewanya.

Gedung perkantoran tua mengadopsi sistem protokol terbuka untuk manajemen energi

Para ahli juga berpendapat penggunaan sistem manajemen gedung lebih berpeluang untuk menghemat energi.

Perusahaan self-storage semakin booming di tenga industri layanan dan fasilitas tambahan yang berkembang

Di Singapura, StorHub telah memperkenalkan pemesanan online untuk ruang penyimpanan berbagai ukuran.

Pasokan kumulatif kantor di Jakarta CBD kini mencapai 7,4 juta meter persegi

Pasokan juga diperkirakan akan meningkat secara signifikan di luar CBD.

Serviced apartments mendominasi pasokan hotel baru di Jakarta pada 2023

Lebih dari 70% kamar baru yang masuk pasar berasal dari serviced apartments.

Filinvest’s New Clark City menampilkan wajah baru dari pembangunan berkelanjutan

Pengembang berbasis Filipina itu mendefinisikan ulang keberlanjutan dari ruang hijau dan komponen daur ulang hingga Eco-Tech-Ture dan pabrik baterai kendaraan listrik.