CapitaLand terus maju dengan dorongan global untuk keberlanjutan | Real Estate Asia

CapitaLand terus maju dengan dorongan global untuk keberlanjutan

 Grup real estate ini mengadopsi inovasi keberlanjutan melalui CapitaLand Sustainability X Challenge dan merancang metrik baru untuk mengukur hasil keberlanjutannya. 

Dalam wawancara eksklusif dengan Real Estate Asia, Chief Sustainability Officer CapitaLand Group, Lynette Leong, yang bertanggung jawab untuk meningkatkan strategi dan kebijakan keberlanjutan perusahaan, membahas CapitaLand’s 2030 Sustainability Master Plan sebagai inisiatif keberlanjutannya, dan bagaimana perusahaan bekerja sama dengan berbagai lembaga di Singapura untuk mendorong perubahan jangka panjang.

Dalam inovasi keberlanjutan tersebut, dari mulai perancangan metrik “Return on Sustainability” baru, hingga pengenalan green leases pada pengembangannya salah satu grup real estate terbesar di Asia, CapitaLand terus maju dengan 2030 Sustainability Master Plan yang ambisius.

Secara global, CapitaLand memiliki dan mengoperasikan beragam aset seperti perkantoran, mal ritel, kawasan bisnis, logistik, pusat data, pengembangan terintegrasi, serta penginapan dan perumahan. Leong mengatakan, hal ini memunculkan tantangan tentang bagaimana perusahaan dapat sepenuhnya melaksanakan upaya keberlanjutannya di semua bidang.

Untuk itu, CapitaLand telah menyusun Sustainability Master Plan untuk 10 tahun ke depan. Perusahaan berharap dapat meningkatkan upaya keberlanjutannya di lebih dari 30 negara tempat mereka berada.

“Kami memiliki jejak global yang besar. Jejak kami melintasi lebih dari 230 kota di lebih dari 30 negara. Dan pada saat yang sama, kami memiliki portofolio beragam dari kelas aset yang berbeda. Dengan kompleksitas dalam model bisnis dan setiap kelas aset yang memiliki spesifikasi yang berbeda, hal ini membuat keberlanjutan menjadi jauh lebih menantang untuk dijalankan,” kata Leong.

“Itulah mengapa Sustainability Master Plan milik CapitaLand seharusnya lebih efektif dalam pelaksanaannya. Kami menetapkan tujuan ambisius untuk 10 tahun ke depan. Dengan kompleksitas ini, perlu untuk terus berinovasi dan membawa ide-ide baru ke dalam cara kami menjalankan operasi,” tambahnya.

CapitaLand Sustainability X Challenge

Dalam upayanya untuk mengeksplorasi lebih banyak cara untuk menerapkan praktik berkelanjutan ke portofolio globalnya di berbagai jenis aset, grup ini meluncurkan CapitaLand Sustainability X Challenge untuk melakukan crowdsource secara global dari inovator publik.

“Ini adalah pertama kalinya perusahaan real estate Singapura melakukan crowdsourcing sebagai solusi berkelanjutan secara global untuk lingkungan binaan. Dalam tantangan ini, kami menangani permasalahan yang dihadapi properti kami dalam pengelolaan energi, air, dan limbah, serta peningkatan kualitas udara dalam ruangan gedung kami untuk melindungi dari masalah kesehatan dan keselamatan, terutama dengan Covid-19,” ujar Leong.

“Salah satu tujuan CapitaLand Sustainability X Challenge juga untuk membawa para inovator berpartisipasi ke level selanjutnya,” tambahnya.

Leong mengatakan finalis dalam CapitaLand Sustainability X Challenge dapat memiliki kesempatan untuk menguji coba solusi mereka di properti CapitaLand di seluruh dunia. Pemenang juga akan menerima dana sebesar S$50.000. Mereka juga dapat dibawa ke Smart Urban Co-Innovation Lab, di Singapore Science Park, di mana mereka akan dapat berkolaborasi dengan mitra untuk meningkatkan solusi dan teknologi inovatif.

“Kami juga telah meluncurkan Smart Urban Co-Innovation Lab di Singapore Science Park untuk mengkatalisasi pengembangan dan penerapan solusi smart city. Bersama dengan Infocomm Media Development Authority serta Enterprise Singapore, kemitraan swasta-publik ini bertujuan untuk menggembleng dan mendorong industri binaan menjadi lebih inovatif,” tambahnya.

CapitaLand telah menerima lebih dari 270 entri dari lebih dari 25 negara berbeda dalam tantangan perdananya. Babak final akan diadakan pada bulan Juni tahun ini.

Green Lease Programme  milik CapitaLand

Menurut Leong, pengembangan terintegrasi retail lessors CapitaLand yaitu Funan yang berlokasi di Singapura, telah setujui untuk menjadi bagian dari program green lease. Sewa ini memandu dan mendorong penyewa untuk mengadopsi praktik yang lebih berkelanjutan, mulai dari konsumsi daya hingga penggunaan material berkelanjutan dalam perlengkapan dan perabotan interior mereka.

“Kami mendorong penyewa kami untuk mengadopsi praktik berkelanjutan dalam desain ruang mereka serta menerapkan praktik hemat energi. Green lease ini menyatu pada jenis sewa utama kami secara tipikal. Tipikal jenis sewa kami lebih merupakan commercial lease, sementara green lease membantu penyewa memahami apa artinya menempati ruang secara berkelanjutan. Kami mendorong mereka untuk menggunakan material yang berkelanjutan, baik dengan menggunakan lebih banyak material daur ulang atau yang bersertifikat berkelanjutan,” jelasnya.

“Kami juga mendorong mereka untuk menggunakan lampu LED hemat energi dan jika memungkinkan, memasang sensor gerak di area yang tidak sering mereka gunakan. Kami pikir keberlanjutan tidak perlu mahal, karena ada penghematan yang bisa mereka capai dari mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan seperti itu,” tambahnya.

Dengan memasukkan upaya berkelanjutan dalam bisnis mereka, para penyewa juga dapat menarik konsumen yang sadar lingkungan dan memiliki nilai-nilai yang sama.

“Program green lease lebih dari sekadar membantu penyewa kami untuk menggabungkan unsur greenery di tempat mereka. Ini juga membantu mereka, jika mereka berada di area ritel, untuk memikirkan produk dan layanan baru yang dapat mereka luncurkan ke pelanggan mereka sendiri karena konsumen juga bergerak menuju praktik berkelanjutan,” kata Leong.

Return on Sustainability

Untuk melacak dan mengukur secara holistik profitabilitas dan kesuksesan jangka panjangnya, di samping upaya keberlanjutan dan indikator kinerja utama keberlanjutan yang harus dipenuhi oleh para eksekutif, CapitaLand mengembangkan apa yang mereka sebut sebagai “Return on Sustainability”.

“Kami telah menganalisis data kami dari 12 tahun terakhir di mana kami terus mengurangi konsumsi utilitas, dan biaya yang dapat ditekan setara dengan sekitar 11% dari biaya operasi kami. Itu angka yang sangat signifikan. Ini akan berkontribusi pada metrik baru kami yang disebut ‘Return on Sustainability’,” tutur Leong.

“Selain itu, orang atau perusahaan akan melihat investasi hanya dari aspek komersial. Tetapi dengan keberlanjutan, kami membawa gagasan untuk juga melihat efisiensi sumber daya, dan juga kesehatan dan keselamatan, karena kami percaya bahwa semua ini dan lebih banyak lagi, akan berkontribusi pada pemeriksaan aset kami di masa depan dan juga untuk mengurangi keusangan dini,” tambahnya.

Return on Sustainability juga bertujuan untuk menangkap upaya CapitaLand dalam menyelaraskan upaya keberlanjutannya dengan biaya pendanaannya. CapitaLand mencari pembiayaan untuk proyek-proyeknya melalui alat pembiayaan berkelanjutan seperti green loans atau sustainability-linked loans, yang biasanya datang dengan tingkat bunga yang lebih rendah daripada pinjaman biasa.

“Area penghematan lain yang kami peroleh adalah dari sustainable finance. Untuk sustainability-linked loans, kami dapat menerima penghematan bunga dari kinerja berkelanjutan kami. Dengan itu, penghematan ini juga berkontribusi pada metrik ‘Return on Sustainability’ kami,” kata Leong.

Apa yang dapat dipelajari oleh pengembang properti dari Azabudai Hills di Jepang

Pengembangan senilai US$4 miliar ini bertujuan untuk menjadi pusat internasional bagi warga asing dan perusahaan modal ventura.

AIRSIDE tempat eco-haven baru yang menonjolkan urban farm dan smart bike parking

Properti komersial ini menyediakan hasil panen dari pertaniannya kepada penyewanya.

Gedung perkantoran tua mengadopsi sistem protokol terbuka untuk manajemen energi

Para ahli juga berpendapat penggunaan sistem manajemen gedung lebih berpeluang untuk menghemat energi.

Perusahaan self-storage semakin booming di tenga industri layanan dan fasilitas tambahan yang berkembang

Di Singapura, StorHub telah memperkenalkan pemesanan online untuk ruang penyimpanan berbagai ukuran.

Pasokan kumulatif kantor di Jakarta CBD kini mencapai 7,4 juta meter persegi

Pasokan juga diperkirakan akan meningkat secara signifikan di luar CBD.

Serviced apartments mendominasi pasokan hotel baru di Jakarta pada 2023

Lebih dari 70% kamar baru yang masuk pasar berasal dari serviced apartments.

Filinvest’s New Clark City menampilkan wajah baru dari pembangunan berkelanjutan

Pengembang berbasis Filipina itu mendefinisikan ulang keberlanjutan dari ruang hijau dan komponen daur ulang hingga Eco-Tech-Ture dan pabrik baterai kendaraan listrik.