RSP melihat cara yang lebih ramah lingkungan sebagai nilai baru dalam pengembangan gedung | Real Estate Asia

RSP melihat cara yang lebih ramah lingkungan sebagai nilai baru dalam pengembangan gedung

Tidak hanya meremajakan bangunan, tetapi juga merawat kenangan yang dimiliki orang-orang tentang tempat itu.

Dalam wawancara eksklusif dengan Real Estate Asia, RSP Director, Sonny Chionh, mengatakan bahwa dia ingin melihat lebih banyak pemilik gedung dan pengembang “menggunakan kembali” atau “reusing” pembangunan mereka.

“Tujuannya agar tetap relevan tanpa harus membongkar dan membangun yang baru. Kami melakukan banyak hal yang kami sebut Asset Enhancement Initiative (AEI) atau proyek peremajaan untuk memberikan ‘kehidupan’ baru bagi bangunan. Ini dapat mencakup pembaruan perlengkapan agar tetap kontemporer sesuai dengan zaman, hingga mengubah eksteriornya atau mengkonfigurasi ulang seluruh tata letak” ujarnya.

“Karena tidak menghancurkan bangunan, lebih sedikit limbah yang dihasilkan. Selain itu, Anda menggunakan kembali berbagai elemen yang ada, yang berarti lebih sedikit material yang digunakan.” tuturnya.

“Perbaikan atau peremajaan seperti itu secara umum akan lebih ditingkatkan aktivitasnya. AEI dapat dilakukan selama gedung tetap beroperasi. Ini bisa menjadi faktor penting bagi pengembang dan operator gedung,” tambahnya.

RSP telah menjadi pelopor AEI di Singapura, setelah mengerjakan proyek-proyek seperti Republic Plaza, 6 Battery Road, Chevron House, Raffles City Shopping Centre, Plaza Singapura, Grand Park City Hall Hotel, serta Great World City yang baru saja selesai dibangun.

Great World City yang berusia 20 tahun mengalami penyegaran dan mendapati pengalaman penyewa dan pembeli ditingkatkan dan diperbarui sehingga membuka nilai baru untuk bangunan lama tersebut. Bangunan itu diberi muka atau tampilan baru, rongga yang diperbesar untuk konektivitas visual yang lebih besar, dan konfigurasi ulang jalan setapak dan eskalator untuk lalu lintas dan navigasi yang lebih baik.

“Kesempatan lain untuk memanfaatkan proyek peremajaan adalah dengan menggunakan sebanyak mungkin struktur yang ada. Menjadikannya baru lewat tampilan baru. Hal ini juga berarti lebih sedikit emisi karbon atau footprints yang biasanya berasal dari energi yang dibutuhkan pada produk beton dan baja” tambahnya.

“Salah satu karya kami yang sangat dekat dengan hati banyak orang adalah Coastal PlayGrove baru di East Coast Park. Desainnya mempertahankan bagian dari water theme park sebelumnya, struktur seluncuran multiwarna Big Splash yang ikonik sebagai playground vertikal dengan menara pengintai. Ini menjadi landmark baru tapi familiar,” katanya.

Dengan cara yang sama, RSP juga bertujuan untuk membuat desain yang menggunakan sumber daya atau material yang dapat ditemukan di daerahnya atau di negara tetangga. Hal ini merupakan apresiasi terhadap arsitektur vernakular, dengan pragmatismenya dalam penggunaan material dan bukan hanya pendekatan stylistic.

“Konsep arsitektur vernakular menggunakan sumber daya dari mana bangunan itu berada. Kami tidak ingin memindahkan dari suatu tempat yang jauh ketika kami dapat memindahkan dari negara-negara tetangga kami di kawasan ini. Dalam semangat yang sama, apa yang harus lebih difokuskan oleh industri adalah ‘energi yang terkandung’ yang merupakan jumlah energi yang secara langsung atau tidak langsung terkait dengan seluruh siklus material termasuk produksinya, pemeliharaan ketika diterapkan di gedung, dan akhirnya pembongkaran. Jika kita sadar akan konsep ini, jumlah pengurangan emisi karbon bisa sangat besar. Jadi, kami ingin melihat lebih banyak hal itu terjadi,” paparnya.

Menghemat energi

Sejalan dengan proyek tersebut, RSP juga mengembangkan bangunan hemat energi. Salah satunya adalah Holiday Inn di Clarke Quay di mana perusahaan menerapkan desain dengan tampilan muka hotel yang miring untuk mengontrol sinar matahari dan panas yang masuk ke dalam ruangan.

Penghematan energi keseluruhan untuk hotel ini telah mencatat penghematan tahunan sekitar 33%.

“Jendela dirancang sedemikian rupa sehingga dimiringkan. Mempelajari kerai-kerai yang ketat dan model mendetail membantu untuk menentukan geometri yang rumit ini sehingga kami mengurangi jumlah sinar matahari yang masuk ke ruang tamu. Selain itu, hal ini juga memberikan tampilan hotel yang menarik secara arsitektur dan terlihat khas,” tuturnya.

“Ini berkontribusi pada pengurangan konsumsi energi secara keseluruhan,” tambahnya.

Selain membangun struktur dengan cara ini, RSP juga memperkenalkan fitur hemat energi dengan menghilangkan AC dari koridor ruangan.

“Kami benar-benar menyadari bahwa jika kami dapat mengurangi pendingin udara di sebuah gedung, itu sangat mengurangi konsumsi energi pada gedung dan itu benar-benar berhasil. Salah satu hal besar yang harus kami lakukan adalah mencoba membuat ruang berventilasi alami,” katanya.

“Ketika Anda datang ke hotel, harapannya adalah Anda masuk ke koridor dan kemudian merasakan lingkungan dengan AC yang terkendali. Kami mengeluarkan komponen AC dari sana, sehingga sangat menghemat. Ruang koridor bertambah hingga hampir 1/3 dari keseluruhan bangunan, jadi sekarang kami melihat begitu banyak listrik dan konsumsi energi yang dihemat,” tambahnya.

Meskipun ini merupakan upaya yang menarik, Chionh mengakui bahwa mereka mengalami kesulitan menangani kondensasi pada tahap awal. Perusahaan dapat mengatasinya kemudian.

“Pada awalnya, kami memiliki sedikit masalah dengan kondensasi. Kami mencari beberapa lapisan cat untuk mengurangi kondensasi dan menambahkan lapisan lebih banyak di dalam ruangan yang terkena dampak,” katanya.

Melihat ke depan: Energi terbarukan,  produktivitas dan keberlanjutan berjalan seiring

Chionh berharap penerimaan terhadap penghematan energi, khususnya dengan menggunakan panel surya, akan semakin diterapkan di tahun-tahun mendatang.

“Panel surya mendapatkan lebih banyak momentum. Kami telah berbicara tentang panel surya selama bertahun-tahun tetapi sepertinya tidak mendapatkan daya tarik yang cukup. Tetapi dengan dorongan pemerintah untuk menempatkan panel surya di flat HDB dan bangunan industri, ada banyak minat pasar dan lebih banyak produsen bermunculan,” ujarnya.

“Tren utama lain yang harus diwaspadai adalah penggunaan metode konstruksi yang lebih produktif dan ramah lingkungan. Contohnya adalah Prefabricated Prefinished Volumetric Construction (PPVC). Ini adalah metode pembangunan di mana struktur dengan modul 3 dimensi yang dilengkapi dengan fixture diproduksi  secara off-site. Dibandingkan dengan cara konstruksi tradisional, metode PPVC membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk diselesaikan, dan memiliki letak atau posisi lingkungan yang lebih baik,” tambahnya.

Puing-puing yang berasal dari konstruksi batu  terus menjadi masalah baik dalam hal limbah yang dihasilkan maupun emisi yang ditimbulkan, dibandingkan dengan PPVC di mana terdapat lebih banyak kontrol konstruksi di lingkungan pabrik.

“Masalahnya dengan konstruksi batu tersebut dapat menimbulkan banyak puing. Jika Anda sempat turun ke lokasi, saat ada pembangunan, Anda bisa melihat jenis puing-puing yang berasal dari konstruksi lewat truk muatan yang keluar dari lokasi. Anda juga melihat truk semen yang masuk, ketika semua hal ini benar-benar dapat dilakukan di pabrik dengan kontrol yang jauh lebih baik,” paparnya.

“Kami telah menggunakan PPVC untuk sekolah yang kami selesaikan baru-baru ini, dan kami bahkan menggunakannya sekarang untuk proyek hotel baru. Dengan semakin sadarnya industri untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan dorongan pemerintah lewat Green Plan, memang ada banyak hal yang bisa dinantikan ke depannya,” tambah Sonny.

 

Apa yang dapat dipelajari oleh pengembang properti dari Azabudai Hills di Jepang

Pengembangan senilai US$4 miliar ini bertujuan untuk menjadi pusat internasional bagi warga asing dan perusahaan modal ventura.

AIRSIDE tempat eco-haven baru yang menonjolkan urban farm dan smart bike parking

Properti komersial ini menyediakan hasil panen dari pertaniannya kepada penyewanya.

Gedung perkantoran tua mengadopsi sistem protokol terbuka untuk manajemen energi

Para ahli juga berpendapat penggunaan sistem manajemen gedung lebih berpeluang untuk menghemat energi.

Perusahaan self-storage semakin booming di tenga industri layanan dan fasilitas tambahan yang berkembang

Di Singapura, StorHub telah memperkenalkan pemesanan online untuk ruang penyimpanan berbagai ukuran.

Pasokan kumulatif kantor di Jakarta CBD kini mencapai 7,4 juta meter persegi

Pasokan juga diperkirakan akan meningkat secara signifikan di luar CBD.

Serviced apartments mendominasi pasokan hotel baru di Jakarta pada 2023

Lebih dari 70% kamar baru yang masuk pasar berasal dari serviced apartments.

Filinvest’s New Clark City menampilkan wajah baru dari pembangunan berkelanjutan

Pengembang berbasis Filipina itu mendefinisikan ulang keberlanjutan dari ruang hijau dan komponen daur ulang hingga Eco-Tech-Ture dan pabrik baterai kendaraan listrik.